Ploso.desa.id/ Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 118 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel surabaya menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan agama anak-anak dengan ikut serta mengajar di salah satu Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Desa Ploso, tepatnya di Masjid Nurul Huda yang letaknya berada di RT. 008 Dusun Gilis serta berbatasan langsung dengan Dusun Bulu. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sebagai bagian dari program KKN.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin hingga Sabtu, dimulai pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB yang diikuti oleh anak-anak usia PAUD hingga Sekolah Dasar. Mahasiswa KKN melakukan koordinasi terlebih dahulu dan atas dasar permintaan salah satu guru TPA Nurul Huda yakni Ustadz Abdullah, beliau juga mengungkapkan apresiasi terhadap mahasiswa UINSA yang mau membantu beliau dalam mengajar TPA.
Mahasiswa KKN berfokus pada metode utama yang digunakan di TPA tersebut yaitu metode Iqro’ untuk pengenalan huruf hijaiyah dan teknik membaca alquran dari jilid 1 hingga jilid 6. Setelah jilid 6 santri langsung dialihkan ke Alquran. “Biasanya kegiatan TPQ dimulai dengan membaca surat al fatihah kemudian dilanjutkan dengan menyimak sesuai antrian dan tingkatan jilid setelah selesai menyimak langsung berkumpul dan membaca doa pulang” ujar Ustadz Abdullah.
Dengan keterlibatan mahasiswa UINSA di TPQ mereka membuat suatu pengajaran yang inovatif dan menyenangkan dengan mengajarkan doa-doa harian seperti, doa masuk masjid, doa selamat dunia akhirat, doa untuk kedua orang tua dan doa-doa harian lainnya di hari Senin, Rabu, dan Kamis. Selain mengajarkan doa harian, mahasiswa UINSA juga memberikan ice breaking seperti bernyanyi di hari Sabtu dan Selasa agar kegiatan mengaji tidak terasa monoton dan membosankan. “Bernyanyi membuat saya semakin semangat untuk mengaji dan menghafalkan doa harian” ujar Naura salah satu santri TPA. Sedangkan di hari Jum’at mahasiswa akan melakukan praktek bersama santri-santri TPA.
Dengan keterlibatan aktif dalam pengajaran TPA mahasiswa KKN 118 berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi anak-anak di desa Ploso dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Kegiatan TPA ini bukan hanya sekedar tempat belajar tetapi juga ruang tumbuh bersama, di tengah keterbatasan sarana, ada santri dan pengajar yang selalu semangat dalam mengaji. Serta antusiasme anak-anak adalah bukti bahwa pendidikan agama bisa terus hidup dan berkembang asalkan ada niat dan kebersamaan.